Cumi
bakar hmmm lezatnya, itu lah yang dibayangkan rekan-rekan mancing kami
kali ini. Hari minggu (27/12/2009) dipenghujung tahun 2009, beberapa
pemancing mengadakan wisata kepulau Pramuka di kepulauan seribu. Selain
menikmati keindahan pulau mereka juga menyempatkan diri untuk mengajak
anak-anak mereka untuk mancing ikan disekitar pulau tersebut dengan
perahu mancing yang mereka sewa. Kebetulan dalam rombongan kali ini
terdapat pemancing pemula hingga pengurus dan mantan pengurus dari
Federasi Olahraga Mancing Seluruh Indonesia, biasa dikenal dengan
FORMASI.
Keinginan untuk mancing ikan sudah timbul sejak berangkat dari pelabuhan Muara Angke, apalagi ditengah perjalanan terlihat segerombolan ikan tongkol sedang bermain dikejauhan. Peralatan mancing serta GPS pun sudah dipersiapkan rekan-rekan kita kali ini.
Begitu kapal yang membawa mereka bersandar didermaga, langsung saja mereka menuju penginapan yang mereka pesan untuk menaruh barang. Sementara beberapa anggota kelompok sibuk mencari kapal mancing untuk disewa, rekan yang lain balik kedermaga untuk memancing baronang. Begitu kapal sudah berhasil dibooking, semua peserta bersiap melaut kembali untuk mancing disekitar Pulau Pramuka.
Kapal mancing mulai meninggalkan dermaga pulau Peramuka, menuju keramba apung diseberang pulau untuk membeli umpan setelah itu langsung menuju spot kapal karam. Strike demi strike mulai terjadi walaupun ikan yang berhasil diangkat relatif kecil-kecil ukurannya (sebesar telapak tangan). Ketika strike mulai berkurang, kapten kapal memindahkan perahu ke spot lain sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk trolling tongkol. Karena trolling tongkol ini tidak membuahkan hasil, kapten kapal mancing membawa kapal menuju rumpon yang jaraknya tidak terlalu jauh dari pulau. Beberapa strike berhasil diselesaikan dengan baik. Walaupun ikannya tetap berukuran kecil, hal ini membuat ketiga orang anak yang ikut mancing dengan mereka gembira.
Hari milai gelap, mereka memutuskan untuk kembali kepulau. Salah satu dari mereka berpesan kepada sang kapten kapal agar kapal diturunkan kecepatannya jika lewat diatas gugusan karang didekat pulau karena mereka ingin mancing cumi dengan teknik trolling. Kapal mendekati pulau tepat di atas terumbu karang kapal melambat. Beberapa kapela ukuran besar diturunkan untuk ditrolling, tak berapa lama terdengar teriakan yang membuat heboh seisi kapal "STRIKE...." Salah seorang pemancing berhasil menaikan cumi karang sebesar botol aqua sedang. Dua menit kemudian terdengar teriakan strike dari peserta lain dan dia pun berhasil menaikan cumi karang walaupun ukurannya lebih kecil. Setelah itu pemancing yang lain berhasil strike juga tetapi sayang sekali mereka belum berhasil menaikan cumi alias moncel. Kapal akhirnya merapat didermaga.
Sesampai dipenginapan cumi hasil mancing pun mereka bakar dan makan ramai-ramai. Rasa lezat cumi yang masih fresh kemudian dipanggang tidak ada duanya. Dagingnya terasa lebih manis dibanding cumi yang tidak fresh lagi kemudian dibakar.
Rasa penasaran dengan hasil mancing cumi sebelumnya membuat 3 orang dewasa dan 1 anak kecil kembali menyewa perahu mancing untuk trolling cumi. Acara mancing malam itu tidak berlangsung lama karena bulan tertutup awan tebal dan hujan mulai mengguyur. Hasil yang mereka dapat 11 ekor cumi karang besar-besar dalam waktu 2 jam.
sumber : http://mancinggembira.blogspot.com
Keinginan untuk mancing ikan sudah timbul sejak berangkat dari pelabuhan Muara Angke, apalagi ditengah perjalanan terlihat segerombolan ikan tongkol sedang bermain dikejauhan. Peralatan mancing serta GPS pun sudah dipersiapkan rekan-rekan kita kali ini.
Begitu kapal yang membawa mereka bersandar didermaga, langsung saja mereka menuju penginapan yang mereka pesan untuk menaruh barang. Sementara beberapa anggota kelompok sibuk mencari kapal mancing untuk disewa, rekan yang lain balik kedermaga untuk memancing baronang. Begitu kapal sudah berhasil dibooking, semua peserta bersiap melaut kembali untuk mancing disekitar Pulau Pramuka.
Kapal mancing mulai meninggalkan dermaga pulau Peramuka, menuju keramba apung diseberang pulau untuk membeli umpan setelah itu langsung menuju spot kapal karam. Strike demi strike mulai terjadi walaupun ikan yang berhasil diangkat relatif kecil-kecil ukurannya (sebesar telapak tangan). Ketika strike mulai berkurang, kapten kapal memindahkan perahu ke spot lain sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk trolling tongkol. Karena trolling tongkol ini tidak membuahkan hasil, kapten kapal mancing membawa kapal menuju rumpon yang jaraknya tidak terlalu jauh dari pulau. Beberapa strike berhasil diselesaikan dengan baik. Walaupun ikannya tetap berukuran kecil, hal ini membuat ketiga orang anak yang ikut mancing dengan mereka gembira.
Hari milai gelap, mereka memutuskan untuk kembali kepulau. Salah satu dari mereka berpesan kepada sang kapten kapal agar kapal diturunkan kecepatannya jika lewat diatas gugusan karang didekat pulau karena mereka ingin mancing cumi dengan teknik trolling. Kapal mendekati pulau tepat di atas terumbu karang kapal melambat. Beberapa kapela ukuran besar diturunkan untuk ditrolling, tak berapa lama terdengar teriakan yang membuat heboh seisi kapal "STRIKE...." Salah seorang pemancing berhasil menaikan cumi karang sebesar botol aqua sedang. Dua menit kemudian terdengar teriakan strike dari peserta lain dan dia pun berhasil menaikan cumi karang walaupun ukurannya lebih kecil. Setelah itu pemancing yang lain berhasil strike juga tetapi sayang sekali mereka belum berhasil menaikan cumi alias moncel. Kapal akhirnya merapat didermaga.
Sesampai dipenginapan cumi hasil mancing pun mereka bakar dan makan ramai-ramai. Rasa lezat cumi yang masih fresh kemudian dipanggang tidak ada duanya. Dagingnya terasa lebih manis dibanding cumi yang tidak fresh lagi kemudian dibakar.
Rasa penasaran dengan hasil mancing cumi sebelumnya membuat 3 orang dewasa dan 1 anak kecil kembali menyewa perahu mancing untuk trolling cumi. Acara mancing malam itu tidak berlangsung lama karena bulan tertutup awan tebal dan hujan mulai mengguyur. Hasil yang mereka dapat 11 ekor cumi karang besar-besar dalam waktu 2 jam.
sumber : http://mancinggembira.blogspot.com