Saturday 20 December 2014

Cara-cara memancing Ikan Jenahak




Ikan Jenahak merupakan ikan yang setiasa menjadi sasaran pemancing. Ikan ini di negara barat lebih dikenali sebagai John Snapper atau Golden Snapper. Di negara kita ikan ini diberi gelaran bantal emas jika ukurannya melebihi 3kg. Ini kerana ikan Jenahak besar akan mempunyai sisik berwarna keemasan. Ikan ini sangat popular dikalangan penduduk Malaysia. Ikan ini mempunyai rasa yang lezat dan manis terutamanya ketika masih segar. Pemancing pasti berbangga jika  memperoleh ikan jenahak berukuran bantal emas.

Habitat.
Ikan yang mampu membesar sehingga belasan kilo ini amat gemar tinggal di kawasan karang dan lubang-lubang di dasar laut. Kapal karam atau tukun tiruan juga menjadi habitat kegemaran ikan ini.

Di negara kita ikan ini banya terdapat di kawasan perairan Malaka di sebelah barat semenanjung Malaysia. Dikarenakan ikan ini gemar tinggal dikawasan perairan laut yang mempunyai dasar berlumpur. Berbeda dengan perairan laut China Selatan, kawasan dasar perairan tersebut yang berpasir menyebabkan ikan jenahak jarang-jarang diperoleh. Untuk memancing ikan ini, waktu malam merupakan waktu terbaik untuk memancing ikan ini. Ini karena ikan ini amat aktif pada malam hari.

Selain lautan lepas, ikan ini banyak dipelihara oleh pengusaha peternakan ikan. Jika kita ke kolam air asin, pasti terdapat ikan ini di kolam-kolam . Selain itu kehadiran ikan ini di kolam-kolam air masin menarik minat para pemancing untuk berkunjung ke kolam mancing.

 Jenahak yang matang digelar sebagai Bantal Emas
Jenahak yang belum matang akan kelihatan tanda hitam di belakang sirip dorsalnya

Umpan

Isi Ikan.
- Isi ikan amat efektif dalam menjerat ikan ini. Tetapi isi ikan tersebut hendaklah benar-benar segar. Penggunaan isi ikan dari pasar kurang efektif dalam menjerat ikan ini tetapi masih boleh dijadikan umpan untuk memancing ikan ini.
Sotong
-Umpan sotong merupakan umpan baik untuk jenahak terutamanya sotong hidup yang di dapat di atas bot. Sotong perlulah dikailkan terlebih dahulu untuk dijadikan umpan. Jarang sekali ikan jenahak menolak umpan sotong hidup. Bagi yang ingin menggunakan sotong mati, kepala sotong merupakan kegemaran ikan ini.
Sotong kurita
-Selain sotong biasa, sotong kurita juga merupakan kegemaran ikan jenahak. Jika menggunakan umpan ini, potong jari-jarinya , barulah sangkutkan ke mata kail .

Udang lipan.
- Ini juga merupakan salah satu umpan bagus untuk ikan jenahak. Tetapi harus diingat, hanya udang lipan hidup saja yang mampu menarik minat ikan jenahak untuk memakan umpan


Teknik

Untuk memancing jenahak, menggunakan rod berkekuatan aksi sederhana seperti PE3-5. Bagi yang ingin memancing jenahak bantal emas, saiz rod yang lebih besar akan digunakan. Tali main lain berkekuatan 50lb-80lb sudah memadai dengan dipadankan dengan perambut mono atau flocarbon berkekuatan 60lb-100lb. Matakail yang sering digunakan berukuran 4/0-6/0
Tanduk atau ranggung amat penting dalam memancing ikan ini. Perambut yang digunakan mestilah kecil sepanjang 20 cm. Kemungkinan penggunaan  pemberat yang  bergantung pada kelajuan arus. Ini kerana ikan jenahak amat aktif ketika arus deras.


Ikan ini tidak kuat ketika memakan umpan, tetapi pemancing hendaklah peka terhadap joran. Ikan ini bergerak secara kumpulan dan jika tiba waktunya, pasti pemancing akan menerima hentakan dari ikan ini  secara bertubi-tubi. Hanya ikan jenahak berukuran monster saja gemar bergerak secara bergerombol.

Sunday 31 August 2014

Seni memancing ikan di atas panggung kayu



Seni memancing ikan di atas panggung kayu
Seni memancing ikan di atas panggung kayu.

Merdeka.com - Sri Lanka punya metode memancing unik yang dilakukan di atas sebuah panggung kecil yang terbuat dari kayu. Para pemancing akan duduk di atas panggung kayu itu dan menunggu ikan menyambar umpan mereka.

Panggung kayu itu ditancapkan beberapa meter dari lepas pantai. Praktik tersebut diyakini telah dimulai selama Perang Dunia II, ketika masyarakat setempat kekurangan pangan dan tempat memancing penuh sesak dengan orang-orang yang mencari ikan.

Pada awalnya, para pelaut Sri Lanka mulai memancing dari atas bangkai kapal yang sudah terbalik atau pesawat yang jatuh. Namun kemudian beberapa dari mereka mulai mendirikan panggung kayu di atas terumbu karang.

Keterampilan itu telah diwariskan setidaknya kepada dua generasi nelayan yang tinggal di sepanjang 30 km pantai yang terletak antara kota Unawatuna dan Weligama. Karena hasil tangkapan terlalu sedikit, praktik ini tampaknya tidak akan bertahan lama, selain hanya sebagai objek wisata.

Tsunami yang terjadi pada tahun 2004, yang menghancurkan sebagian besar dari garis pantai Samudera Hindia telah mengubah garis pantai Sri Lanka, dan mengurangi jumlah ikan yang datang. Para pelaut biasanya akan berhenti memancing sepenuhnya selama musim hujan tahunan.Sumber : http://www.merdeka.com