Friday, 15 November 2013

MANCING BELUT

Sering kita mendengar banyak orang yang merasa geli atau jiji dengan belut. Belut adalah jenis ikan yang mirip ular….belut dapat kita temui di daerah persawahan dan sungai.  Waktu kecil dulu saya suka sekali mancing belut sama teman saya. Karena  sensasi tarikanya yang bikin ketagihan…
Kebetulan daerah saya adalah persawahan yang masih banyak sekali di huni oleh belut-belut liar. Alat yang saya gunakan pun cukup sederhana :
1.       Mata kail ukuran sedang
 2.       Senar di linting jadi dua sepanjang 1 meter
 3.       Ember tempat membawa belut

Tidak menggunakan joran untuk mancing belut karna belut biasanya ada di lubang-lubang di pinggir sawah. Tapi jangan salah…….kadang-kadang bukan belut yang kita temui di dalam lubang tapi ular air. Makanya kita harus pintar mengenali atau membedakan antara lubang belut dan ular. Yang saya tau lubang belut biasanya volume airnya lebih penuh dan saat kita masukan umpan biasanya airnya bergerak pasang surut . ular pun sama….tapi yang membedakan adalah kalau ular pergerakan airnya tidak terlalu deras seperti lubang belut.
Umpan yang biasa saya pakai pun tidak aneh-aneh….saya hanya menggunakan anak katak atau pakai cacing. Yang paling menyenangkan adalah kalau kita temui belut yang sedang bertelur. Belut yang seperti ini pasti akan sangat cepet menyambar umpan yang kita masukan ke dalam lubang. Tapi memang agak sulit untuk menemui belut yang seperti ini karna biasanya lubangnya tersembunyi di antara rumput dan sampah. Belut seperti ini paling banyak kita temui di pinggiran kolam-kolam ikan di perkampungan.
Tarikan belut sangat kuat sekali  sehingga tidak jarang pancing saya putus atau patah mata kailnya. Makanya  pada saat mendapat sambaran dari belut jangan langsung menariknya ke atas…..karena pancing kita bisa putus atau patah. Tahanlah sebentarkalau perlu ikuti tarikanya sampai ke dalam tapi jangan sampai kita mengendurkan tarikanya karena belut bisa lepas. Lakukan perlawanan sampai belut lemas dan barulah kita bisa menariknya keluar dari lubang. Saat keluar dari lubang belut sangat liar bersiap-siaplah dengan pemukul agar belut bisa langsung kita jinakan.
Belut sangatlah bergizi dan hampir di seluruh dunia orang menyukainya. Bahkan di jepang belut merupakan salah satu makanan favorit. Selamat mencoba sensasi mancing belut.

Sumber : http://tentangmancing.blogspot.com 

Tips Memancik Kawasan Batu



1. Memancing di tebing berbatu adalah kawasan berpotensi menjinakkan ikan. Batu atau karang di kawasan itu menjadi kegemaran ikan berlindung dan memburu mangsa. Namun begitu, karang dan batu turut mendatangkan masalah kepada pemancing lebih-lebih lagi jika kita memancing dari tebing atau pantai. Masalah sangkut adalah lumrah di kawasan sebegini lebih-lebih lagi jika memancing dasar. Ia hampir tidak dapat dielakkan sepenuhnya jika kawasan batu itu mempunyai karang dan teritip. Walaupun tiada jalan penyelesaian mutlak, pemancing boleh mengamalkan beberapa teknik bagi menewaskan ikan batu karang di dasar. Antaranya:

a) Gunakan teknik pancing apollo di mana ladung di bahagian bawah sekali. Jika tidak ingin kehilangan ikan, tangsi yang diikat pada ladung harus lebih kecil daripada perambut untuk mata kail. Oleh kerana ladung mencecah dasar, risiko untuk sangkut adalah tinggi. Jika tersangkut, pemancing masih dapat mata kail mahupun ikan kerana tali yang lebih halus akan putus terlebih dahulu apabila tersangkut.

b) Teknik tanpa pemberat. Teknik ini lebih sesuai jika kawasan berkenaan lemah arusnya atau arus menolak ke arah laut. Umpan seperti isi ikan dipasang terus hingga menutupi seluruh mata kail dan di lontar ke sasaran. Umpan ini akan mengambil masa untuk sampai ke dasar. Ketika ia menjunam, umpan mudah menjadi sasaran ikan dan pemancing perlu mengarau tali jika terdapat tanda ia disambar. Sambaran dengan teknik pancing begini biasanya berlaku pertengahan air dan kawasan di mana kadar sangkut mata kail adalah minimum.


c) Teknik menggunakan pelampung. Untuk teknik memancing dasar menggunakan pelampung, pemancing harus bijak menentukan kedalaman air setempat. Untuk teknik ini, jika umpan dapat dilabuhkan kira-kira 1 hingga 3 kaki dari dasar maka potensi ia disambar adalah tinggi. Jika terlalu rendah atau jauh ke dasar kemungkinan sangkut adalah tinggi.

Sumber : http://akilpancing.wordpress.com